Monday, April 23, 2018

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 67 Bahagian 2 (Apa Sahaja Perintah Allah,Lakukan Sahaja.Usah Banyak Berdolak-Dalik)


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (٦٧)
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata, "Apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?" Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah akan termasuk golongan orang-orang yang jahil."

Adam ibnu Abu Iyas di dalam kitab tafsirnya telah meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, dari Ar-Rabi', dari Abul Aliyah mengenai firman-Nya:

Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina. (Al-Baqarah: 67)

Tersebutlah bahwa ada seorang lelaki dari kalangan Bani Israil, dia orang kaya dan tidak mempunyai seorang anak pun, yang bakal mewarisi hartanya adalah salah seorang kerabatnya. Kemudian si kerabat membunuhnya agar cepat memperoleh harta warisannya, lalu mayatnya ia campakkan di persimpangan jalan.

Si pembunuh datang kepada Nabi Musa dan berkata, "Sesungguhnya kerabatku telah terbunuh, hal ini merupakan suatu peristiwa yang sangat berat, karena aku tidak menjumpai seorang pun selainmu yang dapat menjelaskan kepadaku siapa pembunuhnya, wahai Nabi Allah?"

Maka Nabi Musa menyeru kepada semua orang, "Ku pohon —demi Allah— siapa yang mengetahui peristiwa ini, hendaknya dia menceritakannya kepada kami." Ternyata tiada seorang pun dari mereka yang mengetahuinya.

Lalu si pembunuh datang kepada Musa dan berkata, "Engkau adalah Nabi Allah, maka mintakanlah kepada Allah buat kami agar Dia menjelaskannya kepada kami."

Nabi Musa a.s. memohon kepada Tuhannya, lalu Allah berfirman: Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina. (Al-Baqarah: 67)

Mereka hairan dengan jawaban tersebut, lalu berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?"

Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah akan termasuk golongan orang-orang yang jahil’

Mereka menjawab, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu? "

Musa menjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan di antara itu.” (Al-Baqarah: 67-68) Artinya sapi betina tersebut tidak terlalu tua, tidak pula terlalu muda, melainkan pertengahan di antara keduanya.

Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami warna sapi itu."

Musa menjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." (Al-Baqarah: 69)
Sapi betina tersebut berwama kuning mulus lagi membuat takjub orang-orang yang memandangnya.

Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu? Karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami, dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk."

Musa menjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." (Al-Baqarah: 70-71) Yakni sapi betina tersebut belum pernah dipekerjakan untuk membajak tanah dan mengairi tanaman, juga tidak ada cacat serta tidak ada belangnya.

Mereka berkata, "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya."

Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. (Al-Baqarah: 71)

Perawi mengatakan, "Seandainya kaum itu di saat menerima perintah untuk menyembelih sapi betina, mereka terus sahaja membawa seekor sapi betina yang mana pun, hal itu sudah cukup. Tetapi mereka memperberat dirinya sendiri, maka Allah benar-benar memperberatkan mereka.

Seandainya saja kaum itu tidak mengucapkan kata istisna seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: Dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk. (Al-Baqarah: 70) niscaya mereka tidak akan beroleh petunjuk untuk mendapatkan sapi betina tersebut untuk selama-lamanya."

Menurut riwayat yang sampai kepada kami, mereka tidak menemukan sapi betina yang spesifikasinya disebutkan kepada mereka kecuali hanya pada seorang wanita tua yang memelihara banyak anak yatim.si nenek tua itulah yang mengurus mereka.

Tatkala si nenek mengetahui bahwa tiada yang dapat membersihkan mereka kecuali hanya sapi miliknya, maka ia melipatgandakan harganya kepada mereka. Lalu mereka menghadap Nabi Musa a.s. dan menceritakan kepadanya bahwa mereka tidak menemukan sapi berciri khas seperti itu kecuali pada seorang wanita tua itu dan wanita tua itu meminta harga pembelian yang berlipat ganda dari biasanya.

Nabi Musa a.s. berkata, "Sesungguhnya Allah telah memberikan keringanan kepada kalian, tetapi kalian memperberat diri kalian sendiri. Maka berikanlah kepada si nenek itu apa yang disukainya dan apa yang telah ditetapkannya."

Lalu mereka melakukannya seperti dikatakan oleh Nabi Musa dan membeli sapi betina itu dan menyembelihnya. Kemudian Nabi Musa a.s. memerintahkan mereka agar memotong salah satu dari tulang sapi betina itu untuk dipukulkan kepada jenazah tersebut.

Mereka melakukan apa yang diperintahkan oleh Nabi Musa a.s., dan ternyata jenazah tersebut dapat hidup kembali, lalu menyebutkan kepada mereka nama orang yang telah membunuhnya. Sesudah itu ia mati kembali seperti semula.

Maka Nabi Musa a.s. menangkap si pembunuh yang ternyata adalah orang yang pernah datang dan mengadu kepada Nabi Musa a.s. itu sendiri. Akhirnya si pembunuh tersebut dihukum mati sebagai pembalasan dari perbuatan jahatnya itu.

Wallahu A’lam

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِا بِاْلقُرْآنْ, وَاجْعَلْهُ لنا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ, أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نَسِيْنا وَعَلِّمْنِا مِنْهُمَا جَهلنا وَارْزُقْنِا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ وَاجْعَلْهُ لنا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ
“Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran yang agung,jadikanlah ia bagiku ikutan,cahaya,petunjuk dan rahmat.Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupadan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya,anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang,jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam.”

No comments:

Post a Comment