Wednesday, April 11, 2018

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 57 Bahagian 3 (Apakah Itu Manna)


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
{وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنزلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (57) }
Dan Kami naungi kalian dengan awan dan Kami turunkan kepada kalian manna dan salwa. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

Firman Allah Swt.:

{وَأَنزلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ}
dan Kami turunkan kepada kalian manna. (Al-Baqarah: 57)

++Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa manna turun pada mereka di pohon-pohon, lalu mereka memanjatnya dan memakannya dengan sepuas-puasnya.

++Mujahid mengatakan bahwa manna adalah getah.

++Ikrimah mengatakan bahwa manna ialah sesuatu makanan yang diturunkan oleh Allah kepada mereka dan diturunkannya seperti hujan gerimis.

++As-Saddi mengatakan bahwa mereka berkata,

"Hai Musa, bagaimanakah kami dapat hidup di sini tanpa ada makanan?"

Maka Allah menurunkan manna kepada mereka. Manna itu turun, lalu terjatuh pada pohon zanjabil(halia).

++Qatadah mengatakan bahwa manna turun di tempat mereka berada seperti turunnya salji, bentuknya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu; manna turun kepada mereka mulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbit. Seseorang dari mereka mengambil sekadar apa yang cukup bagi keperluannya di hari itu. Apabila ia mengambil lebih dari itu, maka manna menjadi busuk dan tiada lagi yang tinggal.

Akan tetapi, bila hari yang keenam tiba —iaitu hari Jum’at— maka seseorang mengambil keperluannya dari manna untuk hari itu dan hari besoknya, kerana hari esoknya adalah hari Sabtu. Hari Sabtu merupakan hari besar bagi mereka, tiada seorang pun yang bekerja pada hari itu untuk penghidupannya.

++Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa manna adalah minuman yang diturunkan kepada mereka (kaum Bani Israil), rupanya seperti madu; mereka mencampurnya dengan air, lalu meminumnya.

++Wahb ibnu Munabbih pernah ditanya mengenai manna. Ia menjawab bahwa manna adalah roti lembut seperti biji jagung atau seperti dedak.

++Abu Ja'far ibnu Jarir meriwayatkan dari Amir (yaitu Asy-Sya'bi) yang mengatakan bahwa madu kalian ini merupakan satu per tujuh puluh dari manna.

++Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya yang terkenal TAFSIR IBNU KATSIR mengenai Manna membuat kesimpulan yang mudah berkenaan dengan MANNA “kenyataannya hanya Allah yang mengetahui.Dapat disimpulkan bahwa manna adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada mereka, baik berupa makanan atau minuman atau lainnya, yang dihasilkan tanpa susah payah.

Wallahu a’lam

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِا بِاْلقُرْآنْ, وَاجْعَلْهُ لنا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ, أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نَسِيْنا وَعَلِّمْنِا مِنْهُمَا جَهلنا وَارْزُقْنِا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ وَاجْعَلْهُ لنا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ
“Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran yang agung,jadikanlah ia bagiku ikutan,cahaya,petunjuk dan rahmat.Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupadan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya,anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang,jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam.”

No comments:

Post a Comment