Sunday, April 8, 2018

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 38-39 Bahagian 1 (Pengajaran Dilihat Pada Lafaz Yang Umum, Bukan Pada Sebab Yang Khusus)


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
{قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (38) وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39) }
Kami berfirman, "Turunlah kamu semuanya dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Menurut Abul Aliyah “Walaupun ayat ini menceritakan perihal Nabi Adam dan Isterinya Hawa ketika mereka di turunkan dari syurga tetapi Allah merakamkannya di dalam Al-Quran.Oleh yang demikian,kita sebagai umat yang diturunkan al-Quran,umat yang membaca Al-Quran dan umat yang sentiasa belajar untuk memahami Al-Quran maka,ayat ini adalah sebagai peringatan kepa anak cucu nabi Adam seluruhnya. “petunjuk”di dalam ayat 38 tersebut dimaksudkan adalah para nabi dan para rasul, serta penjelasan-penjelasan dan keterangan-Nya (melalui ayat-ayat-Nya)”.

“Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku” 
yakni orang yang mau menerima apa yang diturunkan oleh Allah melalui kitab-kitab-Nya dan apa yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya

“nescaya tidak ada kekhawatiran atas diri mereka”
dalam menghadapi nasib di hari akhirat nanti.

“Tidak pula mereka bersedih hati”
terhadap perkara-perkara duniawi yang dilalui oleh mereka.

Pengertiannya sama dengan makna yang terkandung di dalam firman lainnya, yaitu:

{قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى}
Allah berfirman.”Turunlah kamu berdua dari syurga bersama-sama sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (Thaha: 123)

Wallahu a’lam

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِا بِاْلقُرْآنْ, وَاجْعَلْهُ لنا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ, أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نَسِيْنا وَعَلِّمْنِا مِنْهُمَا جَهلنا وَارْزُقْنِا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ وَاجْعَلْهُ لنا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ
“Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran yang agung,jadikanlah ia bagiku ikutan,cahaya,petunjuk dan rahmat.Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupadan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya,anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang,jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam.”

No comments:

Post a Comment